Senin, 13 Februari 2012

KTP Elektrik


“Galih ono undangan pembuatan KTP ELEKTRIK soko kelurahan, jum’at 10 Februari jam 8. Kowe bali Pati ora?”
Begitulah sms dari ayunda yang mengabarkan tentang undangan untuk foto KTP elektrik. Yah pemerintah memang baru baru ini menerapkan kebijakan tentang penggantian KTP regular ke KTP elektrik. “Akhirnya sampai di Pati juga, wach harus pulang niech” begitu yang terlintas di pikiranku waktu itu. Selain untuk mengobati rasa penasaran menganai apa sich KTP elektrik itu juga agar dapat gratis, soalnya kalo ngurusnya besok bosek ntar mbayar lagi hehehe.
Katanya siech KTP elektrik bisa menyimpan data gitu, yaaa kayak kartu kredit atau kartu ATM. Jadi setiap orang akan memiliki data sendiri sendiri mengenai alamat, tempat dan tanggal lahir, sidik jari dan retina. Hal tersebut untuk menghindari orang untuk memiliki dua KTP atau lebih soalnya datanya akan langsung terpusat on line gitu. Dengan adanya hal tersebut nantinya akan diketahua tingkat populasi Indonesia yang sesungguhnya beserta tingkat pertumbuhan penduduknya dari tahun ketahum. Namun yang paling penting adalah data yang tersimpan akan on lina dan dapat diakses dari mana saja untuk kepentingan tertentu. Misalnya kalo ada kejahatan dengan sidik jari yang telah teridentifikasi, maka polisi tinggal memasukkan sidik jarinya terus enter dech. Biar computer yang mencarinya sendiri. Wach berasa kayak film film polisi diluar negri ya. Itu baru katanya sich belum tentu langsung bisa seperti itu juga. Namun ada kemungkinan kearah itu.
ini KTP lama, kalo yang elektrik haru sabar nunggu 

Maka dengan bermodal bismillah pada hari kamis 9 Februari aku menempuh perjalanan melintang pulau Jawa untuk pulang kerumah. Bersama beberapa pejuang yang setia menemaniku(akan dijelaskan diartikel lain) aku menempuh perjalanan dari Jogja menuju Pati, lewat Semarang. Setelah basah kehujanan diperjalanan akhirnya sampai juga diruman. Mengeringkan badan dan melakukan perbaikan gizi tentu taklupa dilakukan.
Keesokan paginya pukul 7:30 setelah dipaksa mandi oleh ibunda kami sekeluarga pun berangkat. Tiba ditempat ternyata sudah lumayan rame juga, registrasi dulu seperti biasa, ngambil nomer antrian. Sabar menunggu antrian, budayakan antri ya , , , . Akhirnya setelah beberapa saat tibalah giliranku. Proses pertama, foto dulu, kemudian tanda tangan, cap sidik jari beberapa kali, pengambilan foto retina mata n tanda tangan lagi. Penyesuaian data seperti pekerjaan, status, golongan darah dan lain lain. Selesau kami diperbolehkan pulang dech
Kok aneh ya pikirku. Terus kapan KTP nya bisa jadi? Wach kalo itu kurang, katanya udah ada yang foto dari 4 bulan lau namun belum juga jadi KTPnya. Yaaah masih harus sabar menunggu niech. Yasudahlah ambil sisi positpnya aja. Bisa pulang, perbaikan gizi, n tinggal nunggu aja, walaupun belum pasti kapan.
Beberapa yang hal yang perlu dicermati bahwa belum adanya pengambilan sempel darah atau DNA tiap orangnya. Mungkin untuk yang satu itu beribet ya. Bayangin aja berapa container sempel darah yang harus disimpan untuk diteliti dan dimasukkan datanya. Heheheh namanya juga masukan yang inspiratif walau kadang terlalu imajinatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar