Sabtu, 04 Februari 2012

Jenis Sistem Produksi Serta Tanggapannya Terhadap Konsument


TUGAS 1 MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPRASI




Disusun oleh : 
                               NAMA : GALIH GANESWARA
                               NIM : 102 03 2004






JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI “AKPRIND”
YOGYAKARTA
2011

  1. TINJAUAN PUSTAKA

  1. Manajaem Oprasi
Manajemen Operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasi dan sistem transformasi yang digunakan. Manajemen operasi adalah kajian pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi. Suatu pengambilan keputusan dalam fungsi dan sistem operasi yang menghasilkan barang atau jasa. Didalam menejemen oprasi terdapat 5 keputusan tanggung jawab: Proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja, dan mutu.

  1. Strategi operasi
Strategi operasi adalah suatu visi fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk pengambilan keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan strategi bisnis dan seringkali direflesikan pada perencanaan formal. Strategi operasi seharusnya menghasilkan suatu pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan suatu keunggulan bersaing bagi perusahaan. Suatu pandangan bagi fungsi operasi yang dapat mengarahakan pengambilan keputusan.
Tujuan dari stategi oprasi adalah menghubungkan strategi bisnis dengan pengambilan keputusan dalam operasi. Sementara Hasilnya harus merupakan suatu pola pengambilan keputusan yang konsisten. Terdiri dari misi, keunggulan khusus, sasaran, dan kebijakan. Misi merupakan tujuan operasi. Sasaran menyangkut biaya, kualitas, pengiriman, dan fleksibilitas. Keunggulan khusus adalah hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik dari pesaing. Kebijakan adalah keputusan strategi yang mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih rinci (taktis) dalam hal proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja, dan kualitas.
  1. Manufactur dan produksi
Manufacturing adalah proses konversi suatu desain menjadi produk akhir. Sementara produksi adalah aktivitas fisik untuk mengubah suatu bentuk material menjadi bentuk lain yang lebih bernilai.


Gambar 1 . Sikilus manufacture
  1. Sistem manufaktur
Sistem manufaktur adalah sistem yang melakukan proses transformasi/konversi keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi. Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar, yang kemudian keinginan ini diterjemahkan menjadi desain produk, dan kemudian menjadi desain proses. Komitmen terhadap kualitas produk harus dimiliki oleh setiap level dalam perusahaan pada setiap tahap proses produksi. Dalam proses transfomasi ini terjadi pertambahan nilai. Sistem produksi adalah sistem yang melakukan proses transformasi atau konversi bahan mentah menjadi produk jadi dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan desain produk yang telah ditetapkan. Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai sehingga produk jadi mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada nilai bahan mentah.

  1. Perencanaan dan pengandalian produk
Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah, serta kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Sedangkan pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana
Tujuan dari perencanaan dan pengendalian produksi:
  • Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif.
  • Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.
  • Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
  • Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.

Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi sendiri adalah :
  • Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi
dari waktu.
  • Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan
sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan.
  • Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan
dibeli.
  • Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
  • Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi:
  • Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.
  • Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan
melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.
  • Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang
terperinci.

Sementara kegiatan didalam perencanaan dan pengendalian produksi sendiri adalah :
  1. Peramalan kuantitas permintaan
  2. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
  3. Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu
  4. Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas
  5. Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
  6. Penjaminan kualitas
  7. Monitoring aktivitas produksi
  8. Pengendalian produksi
  9. Pelaporan dan pendataan


  1. Tingkat perencanaan dalam pengendalian produksi
Terdapat berbagai macan pola perencanaan untuk pengendalian produksi. Ditinjau dari rentang waktunya, tingkat pengendalian produksi terbagi menjadi :
  1. Perencanaan jangka panjang
Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.
  1. Perencanaan jangka menengah
Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi.
  1. Perencanaan jangka pendek
Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek .

  1. Klasifikasi sistem manufactura
Berdasarkan tipe produksi produksinya, terdiri dari
  1. Make to Stock (MTS)
  2. Assemble to Order (ATO)
  3. Make to Order (MTO)
  4. Engineering to Order (ETO)

Sedangkan untuk volume produksi, terbagi menjadi :
  1. Produksi massa
Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi, permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi, peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus, keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari fungsi peralatan yang khusus.
  1. Produksi batch
Ukuran lot produksi adalah medium, tujuannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu. Peralatan umumnya mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang tinggi.
  1. Produksi job shop
Tingkat produksi rendah, peralatan mempunyai fungsi umum. Keahlian yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi, biasanya membuat berdasarkan pesanan

  1. HASIL REVIEW
Hasil review jenis sistem produksi dan tanggapan/respon kepada konsumen


Make to Stock

Assemble to Order

Make to Order

Engineering to Order
Produksi massa

Pabrik suku cadang kendaraan


  1. Produksi batch
Pabrik mie instant



Job Shop


Kerajinan batik tulis


     3.   PEMBAHASAN
  1. Pada pabrik suku cadang/onderdil umumnya memproduksi dalam jumlah yang banyak. Pada umumnya pabrik pabrik suku cadang telah memiliki pemasok sendiri dari barang hasil produksinya. Akan tetapi, terkadang ada juga saat dimana pesanan itu kosong, maka pabrik akan menurunkan tingkat produksinya menunggu adanya pesanan lagi. Tetapi telah memiliki stok/simpanan hasil produksinya jika sewaktu waktu ada pesanan.
  2. Untuk pabrikan mie instant rata rata produksi mereka tidak terganggu dengan naik turunnya pesanan. Pabrik mie instan akan terus memproduksi barang serta akan segera didistribusikan karena penurunan kualitas barang pada produk produk makanan relatif cepat, sehingga sangat jarang menumpuk hasil produksi di gudang sebagai stok.
Pabrik mie instant umumnya memiliki lebih dari satu jenis hasil produksi. Misalnya terdapat fariasi rasa atau tata cara penyajian. Hal tersebut menuntut kehati hatian didalam proses produksi. Harus dihindari terjadinya kontaminasi antar produk. Sehingga antara satu farian dengan yang lain tidak bersamaan sewaktu proses produksi/bergantian.
  1. Para pngrajin batik tulis umumnya akan membuat kerajinan jika ada pesanan dari konsumen, pun dalam jumlah sedikit. Hal tersebut dikarenan batik tulis membutuhkan waktu yang relatif panjang dalam pengerjaannya. Selain lama, batik tulis juga menuntut keahlian dari para pembatik serta ketelitian yang tinggi. Tahapan proses produksi batik tulis pun bermacam macam.

  1. KESIMPULAN
  1. Manajemen produksi & operasi merupakan pengelolaan aktivitas di lantai produksi.
  2. Pengertian sistem manufaktur lebih luas dari sistem produksi.
  3. Ada berbagai jenis sistem produksi dan jenis respon terhadap konsumen, sehingga
diperlukan perencanaan dan pengendalian yang berbeda.
  1. Sistem produksi, sistem manufaktur, dan sistem perusahaan merupakan sistem yang
terintegrasi, yang terdiri dari berbagai bagian yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar