Kamis, 31 Mei 2012

ASAL SANDAL

Pada jaman dahulu, terdapatlah sebuah kerajaan yang luas. Kerajaan ini terdiri dari bermacam macan kontur topografi. Ada gunung dan perbukitan adapula pantai dan laut. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang cukup bijaksana. Dia tidak pernah marah jikalau pajak dari suatu daerah terlambat datang. Suatu saat pajak datang sangat terlambat dari suatu daerah didekat gunung. Karena memahami bahwa medan yang ada sulit dan jauhnya dari kerajaan maka sang raja memakluminya. Hal tersebut terus berlangsung hingga pajak dari berbagai daerah sering datang terlambat.


Karena merasa masalahnya sudah menjadi besar maka sang raja harus menyelesaikan masalah ini. Maka dipanggilnya semua penasehat dan diundangnya seluruh kepala daerah disetiap daerah, taklupa juga seluruh petugas pajak tiap daerahnya diseluruh wilayah kerajaan tersebut. Setelah diadakan rapat yang memakan waktu lama maka ditaruk kesimpulan bahwa yang menyebabkan pajak sering terlambat datang adalah kondisi jalan yang sangat buruk sehingga menghambat pengirimannya. Maka setelah rapat berlangsung raja memerintahkan untuk memperbaiki keadaan jalan diseluruh wilayah kerajaan. Walau memakan waktu lama namun akhirnya proyek besar itu selesai juga. Dan semenjak itu pajak tidakpernah lagi datang terlambat.
Suatu saat diwaktu senggangnya sang raja ingin jalan jalan disekitar kota untuk melihat kondisi rakyatnya. Namun raja memilih untuk tidak memakai tandu, dia bahkan menyamar menjadi rakyat jelata agar tidak dikenali. Setelah seharian sang raja berjalan mengelilingi kota ia pun kembali ke istananya dan beristirahat. Pada keesokan harinya terdengar teriakan dari kamr raja yang mengagetkan seluruh istana. Ternyata ditemukan bahwa telapak kaki sang raja berdarah darah. Tabib kerajaan mengatkan bahwa kemungkinan luka terjadi dari keamarin saat sang raja berjalan jalan keluar sehingga luka telah terjadi infeksi. Sang raja tidak menyadarinya karena terlalu asik memperhatikan liku kehidupan rakyat biasa yang tentusaja berbeda dengan yang ada diistana dan raja juga terlalu capek sehingga langsung beristirahat tanpa menyadari kakinya terluka.
Sang raja kemudian berpikir bahwa jalan dikerajaannya masih memerlukan perbaikan lebih lanjut. Maka setelah sang raja sembuh dia menyelenggarakan rapat besar. Dipanggilnya seluruh mentri kerajaan dan penasihat penasihat. Raja bertitah untuk melapisi seluruh jalan dengan permadani/karpet(waktu itu kulit sapi). Maka seluruh perangkat kerajaan bekerja keras melaksanakan titah sang raja. Dikumpilkan seluruh sapi diseluruh negri untuk dijadikan pelapis jalan.
Ditengah kesibukan dan kerjakeras yang begitu besar itu seorang penasihat melapor kepada sang raja. “wahai rajaku yang mulia, hamba rasa menyembelih seluruh sapid an kerbau diseluruh negri untuk melapisi seluruh jalan adalah tindakan yang boros dan akan berdampak buruk” kata penasihat kepada raja. “lalu apa yang haru aku lakukan” Tanya sang raja. Maka penasihat itu menjawab “ kenapa sang raja repot repot menyelimuti seluruh jalan dengan kulit lembu padahal yang sebenarnya paduka butuhkan adalah sepasang kulit lembu untuk melapisi kaki paduka”.
Konon sejak saatu itu dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut “sandal” . Takperlu malapisi seluruh jalan dengan pelapis, cukup dengan sepasang pelapis kecil dikaki maka orang seluruh dunia akan mengikutinya.

Diambil dari buku “30 hari mencari jati diri” dengan berbagai inprofisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar