24 Januari 2013, tanggal ini tercetak dengan tinta berbeda warna dibanding tanggal tanggal lainnya. Yeah, walau tanggal yang ditulis dengan tinta merah(hari minggu dan libur nasional) dalam tanggalan Indonesia jumlahnya agak ramai, namun "untungnya" masih golongan minoritas. Okey back to "24-01-2013" tanggal ini bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1434 Hijriyah. Dimana pada tanggal tersebut merupakan tanggal kelahiran Rosulullah SAW sekitar 14 abad yang silam.
Namun, disisi lain banyak juga terselenggara acara acara kufur yang berkedok memperingati kelahiran Rosulullah SAW yang mulia. Acara ini bahkan tak kalah meriah dan tak kalah marak dengan acara acara yang telah disebutkan diatas. Yah seperti berjalan sejajar dan beriringan, bahkan seringkali acara ini sudah disiapkan dengan sangat matang dan apik. Di Indonesia beragam acara acara seperti ini terselenggara diberbagai tempat, khususnya dai pulau jawa. Acara yang pada permulaannya digunakan sebagai wujud syukur, telah digeser maknanya menjadi acara mencari peruntungan. Kita tentu mengenal acara seperti arak arak gunungan dimana gunungan itu terdiri dari erbagai majam hasil bumi yang nanti pada puncak acara akan diperebutkan untuk warga/penonton. atau acara gunungan apem, arak kerbau bule, jamas kereta dan acara kecil kecil lainnya tersebar di mana mana. kemashuran acara tersebut bahkan sudah tersebar hingga penjuru negri ini, tak jarang diantara peserta yang mengikuti acara tersebut tempat tinggalnya berada puluhan kilometer dari tempat acara. Banyak orang yang menyempatkan hadir/mengikuti acara itu hanya untuk menmperoleh berkah dari benda benda yang dapat mereka rain, meskipun untuk menuju ke tempat acara membutuhkan perjalanan yang tidak sebentar, mungkin bisa beberapa hari. Sunggug sebuah ironi yang dahsyat, terlebih lagi disalah satu koran lokal yang saya baca, ada sebuah daerah yang menyelenggarakan acara tersebut, dimana para penyelenggaranya merupakan orang orang pesantren ditempat tersebut, ironi diatas ironi. Padahal barokah, rejeki itu datang langsung dari ALLAH SWT, dan jika kita percaya karena mendapatkan benda benda dari suatu acara(atau karena sudah didokan atau disakralkan karena langka/berusia ratusan tahun) merupakan hal syirik, dan syirik adalah disa terbesar yang tidak diampuni ALLAH SWT. ALLAH juga telah mengatakan "berdoalah kalian kepadaKu maka akan kukabulkan". Maka apakah pare peserta acara itu bukan orang Islam? tidak sebagian besar mereka adalah Islam, lalu apakah mereka tidak belajar Al Quran? well mempelajari Al Quran adalah sebuah makna yang luas, namun bisa jadi diantara mereka tidak sedikit juga orang orang yang terpelajar. Lalu kenapa mereka masih mengikuti acara seperti itu, mungkin jawabannya adalah karena mereka tidak aplikatif. Dalam pengetahuan pun mereka tidak aplikatif apalagi dalam hal agama, mereka masih terkungkung dengan doktrin doktrin lama yang membatasi tanpa sadar mereka sedang digiring untuk berbuat syirik.
well bukan bermaksud untuk menolak budaya, namun marilah kita lebih cerdas lagi dalam menjalani kehidupan ini. Ada budaya yang memang pantas kita pertahankan ada yang harus diganti atau dialihkanke arah Islam, karena sangat tipisnya hal yang membatasi syirik atau tidak sebuah budaya itu maka pandai pandailah menata hati. marilah kita ubah sebuah stetment "Sya Islam, tetapi Saya (suku dengan budaya tertentu)". Menjadi stetmen "Saya(suku dengan budaya tertentu) namun Saya Islam.
kebiasaan terkungkung dengan adat yang tak semestinya dipertahankan
BalasHapusnama bloq Q brow
BalasHapusklinik games
By Aep