Senin, 28 November 2011

Pluralitas ISLAM VS Pluralisme


Pernah dengar forum lintas agama ? Ya, forum seperti ini biasanya diselenggarakan oleh mereka yang mendukung dan mengusung paham pluralism agama ( paham yang mengakui semua agama pada hakikatnya sama, termasuk dalam akidahnya semua agama dianggap benar ), seperti kalangan Jamaah Islam Liberal ( JIL ) dan kawan-kawannya.

 
Forum tersebut mengajak umat untuk berpikir dan mengikuti kesamaan agama tersebut. Padahal, meski adanya konsep pluralism tersebut, teologi Islam tetap pada prinsip ketauhitannya, teologi Kristen tetap pada trinitasnya, ataupun juga hindu tetap pada konsep trimurtinya. Dalam hal teologis harus diakui bahwa masing masing agama memiliki konsep yan berbeda-beda dan tidakperlu disatukan.
Meski demikian, bukan berarti antaa pemeluk agama itu kemudian berjauh-jauhan dan bermusuhan. Kita sebagai umat Muslimin tidak dilarang untuk bergaul, bermuamalah dan berhubungan baik dengan umat non-muslim selama mereka tidak memusuhi kita sebagaimana petujuk Allah SWT :
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada orang orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak pula mengusirmu dari negrimu sendiri. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berlaku adil”. Q.S. Al Mumtahanah : 8.
Kita juga dianjurkan bekerjasama dalam kebaikan, dengan sesama muslim maupun dengan umat non-muslim. “ . . . Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya amat besar siksa-Nya”. Q.S. Al Maidah : 2.
Salah satu bentuk kerjasama dalam kebaikan yang bisa dilakukan antarumat beragama adalah melakukan kerjasama dalam ber-amar ma’ruf nahi munkar (mengajak dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran), sebab meski berbeda dalam akidah dan syariah, berbagai agama mempunyai sejumlah kesamaan dalam memaknai hal hal yang dinilai ma’ruf dan dinilai munkar.
Keberagaman agama di Indonesia merupakan fakta dari sebuah pluralitas. Pemandangan seperti ini lazim ditemukan dinegara Negara yang mempunyai banyak sekali suku, agama dan ras. Mereka hidup berdampingan, menciptakan keharmonisan dan perdamainan. Kedamaian dimuka bumi ini tidak muncul dari penyamaan akidah dengan agama yang berbeda, namun terlihat dari sinergi yang dipancarkan oleh kebersamaan dan kerjasama yang baik dalam amar ma’ruf nahi munkar.
Adapter from hidayatullah magazine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar